CERITAKU
Hari ini adalah hari
terbaik yang Tuhan berikan kepadaku, karna hari ini adalah hari ulang tahunku
yang ke 11 tahun dimana aku bisa berkumpul bersama keluarga dan teman-temanku
untuk merayakannya secara meria. Papaku adalah seorang pengusaha yang sangat sukses
dan dia sangat sayang banget padaku, sedangkan Mama, mama adalah mama terbaik
yang aku punya karna mama selalu bersama-sama denganku di waktu aku senang
maupun di waktu aku sedih. “Tuhan terimakasih karna Tuhan telah membuat diriku
begitu sangat bahagia dengan semua yang ada,aku bangga memiliki keluarga yang
sempurna yang mungkin tidak semua orang mempunyai keluarga yang sempurna
seperti diriku”.
Tuhan, aku sangat takut
kehilangan mama aku takut ketika dokter bilang mama mengidap penyakit kanker
otak stadium 4, Tuhan aku aku ketika dokter bilang umur mama sudah tidak lama
lagi, Tuhan aku takut kalau sewaktu-waktu Tuhan ambil mama sebelum aku bisa
bahagiain mama,Tuhan aku takut aku takut untuk membayangkan itu semua. Tuhan
aku dengar perusahaan papa lagi mengalami kerugian yang sangat besar sampai
papa harus meminjam uang ke berbagai bank di tambah biaya rumah sakit mama yang
cukup mahal.
Tahun ini adalah tahun dimana
umurku akan bertambah menjadi 15 tahun, Tuhan yang aku minta hanya dua hal yang
pertama sembuhkan mama dan yang kedua pulihkan kembali keluargaku, Tuhan aku
gak minta kado yang banyak dan perayaan pesta yang meria tapi yang aku minta
hanya dua hal itu.,
“ketikaku tak percaya kuasaMu
yang sempurna
Ketikaku percaya mujiza itu
nyata
Bukan karna kekuatan namun
rohMu ya Tuhan
Ketikaku berdoa mujizat itu
nyata”
Hari ini adalah hari ulang
tahunku hari yang sangat menyenangkan bagiku dan hari ini juga menjadi hari
yang paling menyedihkan bagiku, hari dimana terakhir kalinya aku dapat melihat
mama,rasa sedih yang tak dapat kuungkapkan, rasa kecewa yang sangat mendalam
yang kurasakan dan aku hanya dapat berkata:
“hanya Kau yang menjadi tempat
jawaban
Hanya Kau tempatku berharap
Berjalan bersamaMu ku takan
goyah
Sebab tangan kasihMu tersedia
bagiku
Selama Kau cinta”
Semenjak kematian mama, papa
pergi dari rumah. Papa bilang papa akan kembali untuk menjemputku tapi sampai saatnya
bank datang untuk menyita rumah yang aku tempati papa tidak juga datang untuk
menjemputku dan akupun diajak tanteku untuk tinggal di rumahnya. Setiap hari
aku bekerja di rumah tanteku, aku di omelin bahkan tak jarang aku pukul olehnya
dan hal yang paling mengerikan ketika pamanku sendiri ingin memperkosaku tapi
tanteku malah mengusirku dari rumahnya dengan alesan aku menggodai pamanku
sendiri. Tak cukup sampai di situ penderitaanku aku harus tidur di taman karna
aku tidak memiliki siapa-siapa lagi dan tidak memiliki tempat untuk aku dapat
tidur. Kerasnya dunia luar membuat aku belajar banyak hal aku mulai mencoba
melukis daerah yang ada di sekitarku dengan cara aku menyewa alat-alat lukis
yang ada, sampai saatnya mulai ada orang yang tertarik dengan lukisan yang aku
buat.
Aku mulai sukses dan aku
memulai segala keberhasilanku.
Aku tidak pernah tau bagaimana
kabar papa di luar sana, tapi yang aku tau papa sudah meninggalkanku di saat
aku sangat membutuhkannya yang aku tau papa tidak pernah perduli lagi dengan keadaanku.
Menurutku hidupku sudah cukup karna aku sudah memiliki tunangan yang sangat
sayang padaku tidak seperti papa yang telah meninggalkanku begitu saja.
Rasa kecewa yang begitu dalam
tidak bisa ku lupakan begitu saja, ketika papa datang untuk menemuiku. Yang ada
hanya rasa benci dan kecewa yang dalam “rasanya tak ingin lagi kubayangkan di
saat umurku 15 tahun aku harus mengalami hidup yang sangat keras aku harus
putus sekolah melupakan semua mimpi dan cita-cita yang ada dan aku harus
berjuang keras supaya aku dapat hidup seperti sekarang”.
Buat apa papa datang menemuiku
saat ini? Aku tidak ingin melihat papa ada di sini di hadapanku. kenapa? Apa
karna papa sudah melihat aku sukses makanya papa datang untuk mencari aku dan
meminta belas kasihan kepadaku. Apa papa dulu pernah perduli sedikit aja sama
aku?
“maafkan papa nak, maafkan
papa”
Kata maaf papa tidak dapat
mengubah semua yang telah terjadi di dalam hidupku, andai saja kata maaf itu
bisa membuat segalanya berubah dan terlupakan begitu saja maka tidak ada
penjara di dunia ini. Apa papa pernah bayangi bagaimana rasanya saat umur 15
tahun tidak memiliki siapa-siapa.
Sampai akhirnya aku mengalami
kecelakan itu dan Tuhan mulai mengambil apa yang aku punya, kedua mataku yang
sangat berharga dan tunanganku yang selingkuh dengan sahabatku sendiri. Aku mulai
marah sama Tuhan.
“Tuhan kenapa Engkau begitu
kejam dengan diriku Kau mengambil segalanya dariku tidak cukupkah penderitaan
yang sudah aku alami”
Dan akupun hanya dapat
memejamkan mataku dan Tuhan hanya mengingatkan aku tentang,
“sebab aku mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada padaku mengenai kamu, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberika hari depan yang penuh
harapan dan aku tidak akan pernah meninggalkan kamu sedetikpun”.
Aku mulai mencoba untuk
memaafkan papa dan Tuhan mulai memulihkan kedua mataku dan hubungan antara aku
dengan papa. Semua tentang diriku.