BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seorang siswa pada akhir bulan menghitung jumlah
uangnya berdasarkan buku hariannya. Pengeluaran yang ada antara lain : untuk
pembayaran SPP, transport, membeli alat tulis, jajan, dan kebutuhan lainnya.
Setelah di jumlahkan uang pemberian dari orang tuanya siswa, sisanya tinggal
sedikit. Hal itu dilaporkan kepada orang tua untuk mendapatkan tambahan dana
pada bulan berikutnya. Mengapa siswa itu perlu membuat catatan untuk pengeluran
dan pemasukan ?
Karena mereka akan dapat melihat, menilai dan
memutuskan untuk tindakan berikutnya, apakah mereka akan tetap jajan sehingga
tidak mempunyai simpanan, dan lain-lain. Bagi orang tua dia akan menentukan
perlu atau tidaknya diberikan tambahan dana, atau hanya akan diberikan tiap
hari sesuai dengan kepentingannya.
Jika diperhatikan masalah diatas, sebenarnya setiap
orang membutuhkan catatan, begitu pula dengan para pedagang dari Genoa, untuk
menghitung berapa keuntungan/kerugian dalam berdagang, mereka akan
membendingkan jumlah harta pada waktu berangkat dengan jumlah harta pada waktu
pulang. Itulah awal mula perkembangan timbulnya akuntansi, yang prosesnya
bersamaan dengan perkembangan bisnis.
Pada abad ke 15 romawi jatuh, pusat perdagangan
pindah kebelanda, sehingga perkembangan akuntansi memakai system kontinental.
Setelah belanda meninggalkan Indonesia, maka pada zaman jepang terdapat
kekosongan tenaga akuntansi. Oleh sebab itu kursus akuntansi mulai
ditingkatkan, dan disinilah awal mulanya keberadaan akuntan di Indonesia.
Pada zaman kemerdekaan dimulai pengiriman akuntan
dari Indonesia keluar negri (AS), dan sejak itu pula system akuntansi bergeser
dari system kontinental ke system Anglo Saxon (AS). Perguruan tinggi mulai
berlomba-lomba membuka jurusan akuntansi, dan berawal tahun 1952. seiring
dengan perkembangan akuntansi, maka pada tahun 1953 berdirilah Ikatan Akuntan
Indonesia yang merupakan lembaga pengembangan akuntansi di Indonesia.
1.2 Tujuan Penulisan
1.
Memahami asal mulanya akuntansi dan laporan keuangan.
2.
Memahami tujuan utama dari laporan keuangan.
3.
Mengetahui jenis-jenis dari laporan keuangan.
1.3 Perumusan Masalah
1. Bagaimana laporan
akuntansi dibuat?
2. Siapa saja yang
membutuhkannya?
3. Mencangkup apa saja
laporan keuangan?
4. Kapan laporan keuangan dbutuhkan?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan
Akuntansi adalah
pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan
membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk
membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan
lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal
sebagai "bahasa bisnis".
Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang
akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan
pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.
Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah
pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana
informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas,
diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang
terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa
independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu
pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai
kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Laporan keuangan
sendiri adalah untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha
yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan
pertimbangan di dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
Laporan keuangan
bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai laporan pertanggung jawaban
keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal, laporan keuangan berfungsi
untuk megevaluasi kinerja manajer perusahaan selama satu periode. Dengan adanya
laporan keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja semaksimal mungkin agar
kinerjanya dinilai baik.
Pada akhir
periode, perusahaan akan membuat laporan keuangan. Akhir periode bisa tiap
akhir bulan atau tiap akhir tahun. Laporan keuangan untuk disampaikan kepada
pihak luar perusahaan umumnya dibuat tiap akhir tahun.
Pihak-pihak Yang
Terkait :
1.
Investor
adalah orang yang menanamkan modalnya pada suatu perusahaan atau dapat di sebut
juga sebagai salah satu pemilik saham
2.
Karyawan
adalah orang yang berkerja atau terlibat dalam laporan keuangan itu sendiri
3.
Pemberi
Pinjaman adalah pihak yang membantu untuk membiayai operasi perusahaan
4.
Pemasok
dan Kreditor usaha lainnya adalah pihak-pihak yang berkerja sama untuk memenuhi
kebutuhan produksi
5.
Pelanggan
adalah seseorang/ kelompok yang membeli hasil-hasil produksi perusahaan
6.
Pemerintah
7.
Masyarakat
Laporan keuangan
memuat informasi yang bersifat keuangan seperti jumlah aktiva, jumlah
kewajiban, jumlah modal, jumlah pendapatan, jumlah biaya dan arus kas.
Informasi yang bersifat keuangan diambil dari ringkasan transaksi yang terjadi
selama satu periode.
2.2 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan
keuangan digolongkan sebagai berikut :
2.2.1 Tujuan
khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan
sesuai dengan GAAP.
2.2.2 Tujuan umum
Adapun tujuan umum dari laporan keuangan disebutkan sebagai berikut :
a)
Memberikan
informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan kewajiban
perusahaan.
b)
Memberikan
informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari
kegiatan usaha dalam mencari laba.
c)
Memberikan
informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
d)
Memeberikan
informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
e)
Mengungkapkan
informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
2.2.3 Tujuan kualitatif
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah
sebagai berikut :
a)
Relevance
yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam
proses pengambilan keputusan.
b)
Understandability
yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi
juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
c)
Verifiability
hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama. Dengan kata lain ukurannya harus ada.
d)
Neutrality
yaitu laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
e)
Timeliness
yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila
diserahkan pada saat yang tepat.
f)
Comparability
yaitu informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan artinya akuntansi
harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan
lain.
g)
Completeness
yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang
layak dari para pemakai.
2.3 Jenis
Laporan Keuangan
Setelah
transaksi yang terjadi didalam perusahaan dicatat dalam persamaan dasar
akuntansi, kemudian ringkasan transaksi tersebut dilaporkan kepada pihak luar perusahaan
yang memerlukannya.
Laporan keuangan
menurut Pernyataan Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun 2002 (PSAK No 1 Tahun
2002) terdiri dari[4] :
a. Neraca.
b. Laporan Laba-Rugi.
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas
e. Catatan atas laporan keuangan.
2.3.1 Neraca
Dalam sistem
tatabuku dobel yang mula-mula diajarkan oleh pendeta Italia Paciollo pada tahun
1494, neraca itu asal mulanya hanya dipergunakan untuk menyatakan bahwa
pembukuan perusahaan telah “ditutup” dan membuktikan bahwa ada keseimbangan
antara debit dan kredit[5]. Baru pada akhir abad ke 18, orang mulai menyusun
suatu neraca berdasarkan urutan-urutan yang kita kenal sekarang. Lazimnya
aktiva dan pasiva disusun berdasarkan urutan menurut likwiditas, artinya
disusun menurut kemungkinan untuk mentransformasikan aktiva-aktiva tersebut
menjadi uang tunai.
Daftar yang
memuat informasi secara terperinci semua aktiva, kewajiban perusahaan serta
modal pemilik pada waktu tertentu disebut neraca (balance sheet). Waktu
tertentu bisa akhir bulan, akhir triwulan, akhir tahun dan waktu tertentu
lainnya.
Bentuk neraca
ada dua bentuk yaitu bentuk skontro (account form) dan bentuk laporan (report
form). Dalam neraca bentuk skontro, Aktiva disajikan disebelah kiri sedangkan
kewajiban dan modal disajikan disebelah kanan. Dalam neraca bentuk laporan,
Aktiva disajikan paling atas sedangkan kewajiban dan modal disajikan
bawahannya.
Komponen-komponen
neraca dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Aktiva (Asset)
Committee on
Terminology (1953 hlm. 26) mendefinsikan aktiva adalah “Sesuatu yang disajikan
di saldo debet yang akan dipindahkan setelah tutup buku sesuai dengan prinsip
akuntansi (bukan karena saldo negative yang akan dinilai sebagai utang), saldo
debet ini merupakan hak milik atau nilai yang dibeli atau pengeluaran yang
dibuat untuk mendapatkan kekayaan di masa yang akan datang”.
Aktiva dibagi
menjadi dua kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Pengelompokkan
aktiva ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap di atur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).
1. Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar
(current assets) adalah aktiva yang secara normal ditranformasikan menjadi kas
dalam jangka waktu setahun atau sebelum berakhirnya siklus produksi (jika
siklus ini melebihi jangka waktu setahun).
Yang termasuk
kedalam aktiva lancar antara lain kas, piutang usaha, wesel tagih, persediaan
barang, suplai toko, suplai kantor, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang akan
diterima, investasi jangka pendek.
2. Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Aktiva tetap
(fixed assets) adalah aktiva yang dipergunakan dalam perusahaan dan mempunyai
kegunaan yang melebihi satu masa pembukuan.
Yang termasuk
kedalam aktiva tetap antara lain peralatan, kendaraan, bangunan/gedung dan
tanah.
b. Kewajiban (Liabilities)
Definisi dari
entity theory yaitu “Kewajiban adalah saldo kredit atau jumlah yang harus
dipindahkan dari saat tutup buku ke periode tahun berikutnya berdasarkan
pencatatanyang sesuai dengan prinsip akuntansi (saldo kredit bukan akibat saldo
negatif aktiva”.[8]
Kewajiban dibagi
menjadi dua kelompok yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang. Pengelompokkan kewajiban jangka panjang diatur dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).[9]
1. Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban jangka
pendek adalah kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau
dalam siklus kegiatan normal perusahaan. Kewajiban/hutang lancar meliputi
hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, bunga dan lain-lain.
Yang termasuk
kedalam kelompok kewajiban jangka pendek antara lain utang usaha, wesel bayar,
semua pendapatan yang diterima dimuka, semua biaya yang belum dibayar dan kewajiban
jangka panjang yang akan jatuh tempo dua belas bulan setelah tanggal neraca.
2. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka
panjang adalah hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun digolongkan ke
dalam kewajiban jangka panjang. Contohnya adalah hutang obligasi, hutang bank
dan lain-lain.
Yang termasuk
kedalam kelompok kewajiban jangka panjang antara lain hutang hipotek dan
pinjaman obligasi.
c. Modal (Equity)
Modal (equity)
adalah “suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah
dikurangi kewajibannya”. Dalam perusahaan equity adalah modal pemilik. Definisi
ini cenderung menganut propriety theory.[10]
2.3.2 Laporan Laba-Rugi
Laba-rugi yaitu
laporan yang memuat informasi mengenai pendapatan dan beban yang terjadi selama
satu periode tertentu dalam suatu perusahaan. Satu periode tertentu misalnya
satu bulan, satu semester dan satu tahun. Selisih antara pendapatan dengan
beban disebut laba bersih (net income) atau rugi bersih (net loss). Apabila
pendapatan lebih besar dari beban maka selisihnya disebut laba bersih, tetapi
apabila pendapatan lebih kecil dari beban maka selisihnya disebut rugi bersih.
Komponen-komponen
laba-rugi adalah sebagai berikut :
a. Penjualan
b. Harga pokok penjualan
c. Laba bruto
d. Beban usaha
e. Laba usaha
f. Pendapatan dan beban lain-lain
g. Laba sebelum pos luar biasa
h. Pos luar biasa
i. Pengaruh kumulatif dari perubahan
prinsip akuntansi
j. Laba sebelum pajak penghasilan
k. Pajak penghasilan
l. Laba bersih
2.3.3 Laporan Perubahan Modal
Laporan
perubahan modal yaitu laporan mengenai perubahan modal pemilik suatu perusahaan
selama satu periode misalnya satu bulan, satu semester atau satu tahun. Dari
laporan ini dapat diketahui apakah modal pemilik bertambah atau berkurang bila
dibandingkan dengan modal pemilik sebelumnya. Adapun penyebabnya bertambahnya
modal pemilik yaitu :
a. Perusahaan memperoleh laba bersih
b. Adanya investasi tambahan dari pemilik
perusahaan.
Sedangkan penyebab berkurangnya modal pemilik yaitu :
a. Perusahaan menderita rugi
b. Adanya pengambilan pribadi (prive) oleh
pemilik
Laporan perubahan modal harus memuat informasi berikut
:
a. Modal pada awal periode
b. Laba atau rugi selama satu periode
c. Tambahan modal dari investasi pemilik
d. Pembagian laba kepada pemilik
e. Laba atau rugi yang tidak dibagikan pada
periode sebelumnya
2.3.4 Laporan Arus Kas
Laporan arus kas
adalah laporan yang memuat informasi mengenai ringkasan penerimaan dan
pengeluaran kas suatu badan usaha yang terjadi selama satu periode, setiap satu
bulan atau suatu semester atau satu tahun. Arus kas adalah arus masuk kas
(Penerimaan kas) dan arus keluar kas (Pengeluaran kas).
Arus kas
(Penerimaan dan pengeluaran kas) dikelompokkan kedala tiga kelompok yaitu Arus
kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari
aktivitas pendanaan.
Aktivitas
operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas
lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan (PSAK
No.2 tahun 2002).
Aktivitas
investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi
lain yang tidak temasuk setara kas(PSAK No.2 tahun 2002).
Aktivitas
pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi modal dan pinjaman perusahaan (PSAK No.2 tahun 2002).
2.3.5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas
laporan keuangan memuat penjelasan mengenai pos yang ada dalam neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan atas laporan
keuangan dimaksudkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dalam memahami
laporan keuangan sehingga laporan keuangan dapat bermanfaat bagi pemakai laporan
untuk pengambilan keputusan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Laporan
akuntansi atau yang sering disebut juga dengan laporan keuangan, laporan
keuangan memiliki banyak manfaat dan
tujuan. Tujuannya pun berbeda-beda berdasarkan kebutuhan perusahaan. Laporan
keuangan sangat di butuhkan oleh para investor, pemasok, kreditur,
pemerintah, masyarakat dll. Didalam
laporan keuangan juga terdapat beberapa laporan lainnya seperti neraca, laporan
laba rugi, arus kas, perubahan modal, laporan ekuitas pemilik yang didalam
mengandung informasi yang sangat dibutuhkan oleh menajemen untuk mengambil
sebuah keputusan yang tepat di dalam suatu perusahaan. Sebagai mahasiswa wajib
mengerti tentang laporan akuntansi sebuah perusahaan sebelum bergabung atau
berkerjasama dengan suatu perusahaan.
Daftar Pusaka :
1. Kieso, E.D., Weygandt, J.J., Warfield, D.T. 2007. Akuntansi Intermediate. Jilid 1.
Jakarta: PT. Glora Aksara
2. Harahap,
Sofyan Syafri.1993 Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
3. Anggawirya,
Erhans.2000. Akuntansi 1. Jakarta: Ercontara Rajawali.
4. R, Soemarso
S.2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
5. muhkhudrimalik.2013.Sejarah Laporan Akuntansi. http://muhkhudrimalik.wordpress.com/2009/01/22/bab-i-sejarah-pengertian-pemakai-dan-macam-akuntansi/.html
( diakses 2 Oktober 2014)
6. Nita. 2014. Asal Mula Akuntansi. http://nitaekayulia.blogspot.com/2012/02/asal-mula-akuntansi.html
( diakses 2 Oktober 2014)
0 komentar:
Posting Komentar