Sabtu, 19 Januari 2013

Cerpen


CERITAKU

Hari ini adalah hari terbaik yang Tuhan berikan kepadaku, karna hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 11 tahun dimana aku bisa berkumpul bersama keluarga dan teman-temanku untuk merayakannya secara meria. Papaku adalah seorang pengusaha yang sangat sukses dan dia sangat sayang banget padaku, sedangkan Mama, mama adalah mama terbaik yang aku punya karna mama selalu bersama-sama denganku di waktu aku senang maupun di waktu aku sedih. “Tuhan terimakasih karna Tuhan telah membuat diriku begitu sangat bahagia dengan semua yang ada,aku bangga memiliki keluarga yang sempurna yang mungkin tidak semua orang mempunyai keluarga yang sempurna seperti diriku”.
Tuhan, aku sangat takut kehilangan mama aku takut ketika dokter bilang mama mengidap penyakit kanker otak stadium 4, Tuhan aku aku ketika dokter bilang umur mama sudah tidak lama lagi, Tuhan aku takut kalau sewaktu-waktu Tuhan ambil mama sebelum aku bisa bahagiain mama,Tuhan aku takut aku takut untuk membayangkan itu semua. Tuhan aku dengar perusahaan papa lagi mengalami kerugian yang sangat besar sampai papa harus meminjam uang ke berbagai bank di tambah biaya rumah sakit mama yang cukup mahal.
Tahun ini adalah tahun dimana umurku akan bertambah menjadi 15 tahun, Tuhan yang aku minta hanya dua hal yang pertama sembuhkan mama dan yang kedua pulihkan kembali keluargaku, Tuhan aku gak minta kado yang banyak dan perayaan pesta yang meria tapi yang aku minta hanya dua hal itu.,
“ketikaku tak percaya kuasaMu yang sempurna
Ketikaku percaya mujiza itu nyata
Bukan karna kekuatan namun rohMu ya Tuhan
Ketikaku berdoa mujizat itu nyata”

Hari ini adalah hari ulang tahunku hari yang sangat menyenangkan bagiku dan hari ini juga menjadi hari yang paling menyedihkan bagiku, hari dimana terakhir kalinya aku dapat melihat mama,rasa sedih yang tak dapat kuungkapkan, rasa kecewa yang sangat mendalam yang kurasakan dan aku hanya dapat berkata:
“hanya Kau yang menjadi tempat jawaban
Hanya Kau tempatku berharap
Berjalan bersamaMu ku takan goyah
Sebab tangan kasihMu tersedia bagiku
Selama Kau cinta”

Semenjak kematian mama, papa pergi dari rumah. Papa bilang papa akan kembali untuk menjemputku tapi sampai saatnya bank datang untuk menyita rumah yang aku tempati papa tidak juga datang untuk menjemputku dan akupun diajak tanteku untuk tinggal di rumahnya. Setiap hari aku bekerja di rumah tanteku, aku di omelin bahkan tak jarang aku pukul olehnya dan hal yang paling mengerikan ketika pamanku sendiri ingin memperkosaku tapi tanteku malah mengusirku dari rumahnya dengan alesan aku menggodai pamanku sendiri. Tak cukup sampai di situ penderitaanku aku harus tidur di taman karna aku tidak memiliki siapa-siapa lagi dan tidak memiliki tempat untuk aku dapat tidur. Kerasnya dunia luar membuat aku belajar banyak hal aku mulai mencoba melukis daerah yang ada di sekitarku dengan cara aku menyewa alat-alat lukis yang ada, sampai saatnya mulai ada orang yang tertarik dengan lukisan yang aku buat.
Aku mulai sukses dan aku memulai segala keberhasilanku.

Aku tidak pernah tau bagaimana kabar papa di luar sana, tapi yang aku tau papa sudah meninggalkanku di saat aku sangat membutuhkannya yang aku tau papa tidak pernah perduli lagi dengan keadaanku. Menurutku hidupku sudah cukup karna aku sudah memiliki tunangan yang sangat sayang padaku tidak seperti papa yang telah meninggalkanku begitu saja.

Rasa kecewa yang begitu dalam tidak bisa ku lupakan begitu saja, ketika papa datang untuk menemuiku. Yang ada hanya rasa benci dan kecewa yang dalam “rasanya tak ingin lagi kubayangkan di saat umurku 15 tahun aku harus mengalami hidup yang sangat keras aku harus putus sekolah melupakan semua mimpi dan cita-cita yang ada dan aku harus berjuang keras supaya aku dapat hidup seperti sekarang”.

Buat apa papa datang menemuiku saat ini? Aku tidak ingin melihat papa ada di sini di hadapanku. kenapa? Apa karna papa sudah melihat aku sukses makanya papa datang untuk mencari aku dan meminta belas kasihan kepadaku. Apa papa dulu pernah perduli sedikit aja sama aku?
“maafkan papa nak, maafkan papa”
Kata maaf papa tidak dapat mengubah semua yang telah terjadi di dalam hidupku, andai saja kata maaf itu bisa membuat segalanya berubah dan terlupakan begitu saja maka tidak ada penjara di dunia ini. Apa papa pernah bayangi bagaimana rasanya saat umur 15 tahun tidak memiliki siapa-siapa.

Sampai akhirnya aku mengalami kecelakan itu dan Tuhan mulai mengambil apa yang aku punya, kedua mataku yang sangat berharga dan tunanganku yang selingkuh dengan sahabatku sendiri. Aku mulai marah sama Tuhan.
“Tuhan kenapa Engkau begitu kejam dengan diriku Kau mengambil segalanya dariku tidak cukupkah penderitaan yang sudah aku alami”
Dan akupun hanya dapat memejamkan mataku dan Tuhan hanya mengingatkan aku tentang,
“sebab aku mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaku mengenai kamu, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberika hari depan yang penuh harapan dan aku tidak akan pernah meninggalkan kamu sedetikpun”.

Aku mulai mencoba untuk memaafkan papa dan Tuhan mulai memulihkan kedua mataku dan hubungan antara aku dengan papa. Semua tentang diriku.