Jumat, 28 November 2014

Analisis Laporan Keuangan



BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Laporan keuangan adalah sesuatu yang sering sekali di jumpai bahkan sudah sangat femiliar dikalangan orang accounting. Laporan keuangan adalah pekerjaan sehari-hari seorang accounting bahkan untuk semua mahasiswa di jurusan akuntansi. Di era global ini semua perusahaan tidak perna lepas dari laporan keuangan baik secara sederhana maupun laporan keuangan profesional. Laporan keuangan sendiri mencakup beberapa laporan didalamnya seperti neraca, laporan ekuitas, laporan laba rugi, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Pada penulisan sebelumnya saya sudah menjelaskan secara detail apa itu laporan keuangan, untuk apa laporan keuangan di buat, tujuan laporan keuangan, jenis-jenis laporan keuangan bahkan cara penyajian laporan keuangan baik secara umum atau secara khusus. Pada penulisan ini saya lebih menekankan pada analisis laporan keuangan itu sendiri. Seperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas.

1.2 Tujuan Penulisan
1. Supaya Mahasiswa dapat memahami laporan keuangan.
2. Supaya mahasiswa dapat memahami cara perhitungan rasio.

1.3 Perumusan Masalah

1. Bagaimana laporan akuntansi dibuat?
2. Bagaimana cara perhitungannya?

BAB II

PEMBAHASAN

Laporan keuangan sendiri adalah untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
Laporan keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai laporan pertanggung jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal, laporan keuangan berfungsi untuk megevaluasi kinerja manajer perusahaan selama satu periode. Dengan adanya laporan keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja semaksimal mungkin agar kinerjanya dinilai baik.
Pada akhir periode, perusahaan akan membuat laporan keuangan. Akhir periode bisa tiap akhir bulan atau tiap akhir tahun. Laporan keuangan untuk disampaikan kepada pihak luar perusahaan umumnya dibuat tiap akhir tahun.


























Cara perhitunag Rasio Liquiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rentabilitas.


a.Rasio Likuiditas
Menurut Sutrisno (2009:215), “Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera dipenuhi.”Menurut Munawir (2007:31), “Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dipenuhi, atau kemampuan  perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.” Perusahaan dikatakan likuid apabila memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban  jangka pendeknya dan jika tidak mampu disebut likuid. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek yang segera harus dipenuhi.
b. Rasio Solvabilitas
Menurut Sutrisno (2009:15), “Rasio Solvabilitas adalah rasio-rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan
dilikuidasi.”
Menurut Djarwanto (2004:162), “Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kapasitas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka  panjangnya. Besarnya ukuran umum yang dipakai adalah 200% atau 2:1 yang berarti dua kali dari total hutang perusahaan dikatakan solvable bila rasionya kurang dari 200%.
c. Rasio Profitabilitas
Bagi perusahaan umumnya mempunyai tujuan paling utama adalah mendapatkan keuntungan yang optimal. Meskipun demikian masalah profitabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bagi  perusahaan tersebut telah bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba usaha perusahaan tersebut atau dengan kata lain adalah menghitung  profitabilitasnya.
Menurut Sutrisno (2009:222), “Profitabilitas adalah hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan.”
Menurut Husnan dan Pujiastuty (2002:73), “Rasio Profitabilitas yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau mungkin sekelompok aktiva perusahaan.”Menurut Munawir (2007:240), “menjelaskan pula bahwa Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.”Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas suatu perusahaan merupakan pencerminan kemampuan modal perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena, profitabilitas merupakan pencerminan efisiensi suatu perusahaan di dalam menggunakan modal kerja, maka cara menggunakan tingkat profitabilitas untuk ukuran efisiensi suatu perusahaan merupakan cara yang baik.

Daftar Pustaka :



0 komentar:

Posting Komentar