Minggu, 14 April 2013

TULISAN 4 - ROKOK


ROKOK SANGAT MEMPENGARUHI PEREKONOMIAN INDONESIA
I. PENDAHULUAN
Saya mengambil tema ini karna menurut saya tema ini sangat menarik dan menyorot banyak pihak di dalamnya, rokok adalah hal yang lazim untuk kita saat ini karna kita tau rokok bukan hanya di gunakan oleh orang- orang dewasa tetapi rokok juga di gunakan oleh batita. Mungkin dulu orang yang menggunakan rokok adalah orang- orang yang umurnya di atas 15 tahun tetapi tidak untuk sekarang ini. Maka dari itu kita dapat melihat peningkatan penggunaan rokok yang terus meningkat setiap tahunnya.
II. ISI
Menurut pengamaat ekonomi Syamsul Hadi mengatakan industri rokok adalah satu-satunya industri nasional yang masih survive menghasilkan produk dalam negeri. Menurutnya, industri ini telah terintegrasi secara nasional dari hulu hingga ke hilir yang menyerap jutaan tenaga kerja lokal.
Menurut Syamsul Hadi yang pernah diundang oleh FKP DPR RI memberi masukan perihal ini, kontribusi penciptaan lapangan kerja dari industri rokok dan yang terkait dengannya mencapai 24,4 juta. Ia menambahkan, 1,25 juta orang bekerja di ladang-ladang tembakau, 1,5 juta bekerja di ladang cengkeh dan sekurang-kurangnya 10 juta orang terlibat langsung dalam industri rokok.
Berdasarkan data Susenas 2003, misalnya, nilai konsumsi rokok dan tembakau secara rata-rata nasional adalah sekitar Rp. 16 727/kapita/bulan. Dengan jumlah penduduk sekitar 213,7 juta orang pada tahun 2003, berarti kontribusi konsumsi rokok & tembakau diperkirakan mencapai Rp. 43,2 trilyun. Angka ini setara dengan sekitar 13% dari total APBN (Rp. 332 trilyun) dan sekitar 10% dari total PDB (Rp. 432 trilyun) pada tahun 2003. Penerimaan negara (Pemerintah Pusat) yang berasal dari cukai rokok per tahun 2011 mencapai Rp62,76 triliun. Sementara kontribusinya terhadap perekonomian daerah juga tidak bisa dianggap remeh.

Sebagai contoh, dana bagi hasil cukai tembakau di Kabupaten Temanggung mencapai Rp10,05 miliar pada 2009 atau lebih dari seperempat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Temanggung. Jumlah itu bertambah menjadi Rp13,67 miliar pada 2010 atau 24,81 persen PAD. Beberapa daerah sangat menggantungkan hidup masyarakatnya pada industri rokok. Kediri, Malang, Kudus dan berbagai kota lainnya, ekonominya sangat ditentukan oleh rokok. Kudus, misalnya, menyumbang Rp15,1 triliun dari total pendapatan cukai Rp60 triliun.

Rokok memang sangat membantu pendapatan Negara tetapi rokok juga sangat merugikan Negara karna tidak sedikit jumlah kematian yang di sebabkan oleh rokok bahkan di perkirakan 1000 orang meningal tiap tahunnya karna tembakau/rokok. Maka dari itu Pemerintah mengeluarkan (RPP) Rancangan Peraturan Pemerintah pengendalian tembakau, tapi sayang rancangan ini malah dinilai  akan dapat mematikan mata pencaharian petani tembakau, industri rokok dan bisnis yang terkait dengannya. Kontroversi tersebut tampaknya akan terus berlanjut sebab baik mereka yang menentang RPP mau pun pendukungnya, akan terus berupaya keras untuk mengegolkan keinginannya. Ini terjadi karena industri mau pun bisnis yang bakal terpengaruh oleh ketentuan ini tergolong cukup signifikan bagi perekonomian.

Tapi tampaknya Pemerintah tidak dapat memutuskan secara tegas pelaturan ini di karenakan penghasilan tembakau yang cukup mempengaruhi perekonomian Indonesia sekarang ini. Pemerintahpun berada di antara 2 pilihan yang sulit, jika perundangan-undangan ini di perketat maka akan banyak orang yang menjadi pengangguran karna pemecatan  masal dan pendapatan Negara yang berkurang dan di satu sisi rokok sangat merugikan banyak orang jika penggunaannya di sembarangan tempat karna rokok tidak hanya menimbulkan efek berbahaya kepada orang yang aktif menggunakannya tetapi juga terhadapat pengguna pasif yang mengakibatkan kesehatan orang Indonesia menurun.
Jumlah perokok saat ini pun terus meningkat dari tahun 1995 hingga sekarang.yaitu dari sebanyak 34,7 juta perokok menjadi 65 juta perokok data ini di ambil dari survey Social Ekonomi Nasional dan Riset Kesehatan Dasar. Berdasarkan jenis kelamin pada tahun 1995 di perkirakan ada 33,8 juta perokok laki-laki dan 1,1 juta perokok perempuan. Namun, pada tahun 2007 angka ini meningkat drastic menjadi 61,2 juta perokok laki-laki dan 4,8 juta perokok perempuan.

III. PENUTUP
Rokok sangat di gemari dan di minati oleh banyak kalangan, memiliki beberapa keuntungan dan kerugian yang cukup besar seperti penjelasan di atas. Rokok adalah penyumbang dana yang cukup besar untuk Indonesia karna pemakai rokok yang cukup sangat banyak di Indonesia.

Refrensi :




0 komentar:

Posting Komentar